Tuesday, November 12, 2013

Bahasa Gaul

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan bahasa juga mengalami perkembangan pesat. Terutama khususnya di kalangan ABG / remaja, banyak seali ynag membuat bahasa terkesan semakin menarik. Khususnya beberapa teman saya sendiri yang terkadang mencampuradukkan penggunaan bahasa Jawa atau bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

Tren bahasa gaul ini kebanyakan dipelopori oleh kalangan artis tanah air, kebanyakan merupakan komedian. Seperti contohnya adalah kata "meneketehek" yang dipopulerkan oleh komedian Tora Sudiro. Meneketehek sendiri diucapkan olehnya ketika ia sedang diwawancarai. Saya sendiri ketika mendengar dia mengatakan kata tersebut. Selain itu, contoh bahasa gaul yang lainnya seperti misalnya adalah kata "Gue" yang sering diucapkan oleh orang-orang Jakarta. Saya mendengar kata tersebut ketika menonton sebuah sinetron dimana salah seorang karakter mengucapkan kata "Gue", saya secara langsung mengerti bahwa itu berarti "saya". Bahkan juga kata "kamu" sering digantikan dengan kata "Loe" ynag merupakan akronim kata tersebut.

Yang lebih parah lagi, banyak orang yang memasukkan kata-kata umpatan dalam percakapan sehari-hari mereka. Khususnya di Surabaya, banyak orang yang menambahkan akhiran "-c*k" di akhir kalimat mereka. Saya sendiri kurang tahu apa maksud dari penambahan akhiran tersebut. Bahkan yang paling buruk, banyak sekali orang di manapun mereka berada, mereka terkadang menggunakan kata-kata kotor dalam komunikasi sehari-hari (dalam bahasa Inggris). Seperti misalnya "S.W.A.G.", "f**k", "sh**", dan sebagainya.

Jika ditarik tolak ukur dari hal ini, maka perkembangan bahasa dari tahun ke tahun semakin lama semakin buruk. Kebanyakan orang sudah lupa akan pentingnya etika berbahasa yang baik dan benar. Selebihnya lagi, saya akan membahas tentang mengapa orang mengumpat dan asal usul munculnya istilah umpatan. Sekian.

No comments:

Post a Comment