Thursday, November 14, 2013

Review Film Habibie dan Ainun

Kali ini saya akan membahas mengenai sebuah film berjudul "Habibie dan Ainun". Film ini diadaptasi dari kisah kehidupan penuh cinta antara Mantan Presiden B.J. Habibie dengan istrinya, Ibu Hasri Ainun Habibie, yang dituliskan dalam buku karangan Bapak Habibie sendiri dengan judul yang sama. Bila anda menyaksikan film ini, pasti akan muncul kesan terharu yang begitu luar biasa mengenai bagaimana Bapak Habibie dan Ibu Ainun berjuang begitu keras dalam mempertahankan keharmonisan cinta mereka.


Dalam film ini, dikisahkan Habibie (diperankan oleh Reza Rahardian) yang jenius sedang berusaha untuk menyelesaikan kuliahnya di Jerman, namun ia tiba-tiba terserang penyakit TBC karena iklim di Jerman yang berbeda dengan iklim di Indonesia. Mau tidak mau Habibie memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Setelah ia pulang, ia bertemu kembali dengan Ainun (diperankan oleh Bunga Citra Lestari), teman Habibie semasa masih sekolah di Indonesia dan secara langsung jatuh cinta kepadanya. Setelah sekian lama berpacaran, mereka pun memutuskan untuk menikah dan menetap di Jerman.

Setelah Habibie lulus kuliah S3 di Jerman, ia kerap kali mengirim surat kepada Pemerintah Indonesia bahwa ia ingin mengabdikan dirinya untuk memajukan industri Indonesia dalam pembuatan pesawat terbang. Sayangnya, izinnya selalu ditolak. Hal itu membuat Habibie sedih dan depresi. Namun, Ainun selalu memberi yang terbaik untuk menghibur Habibie. Akhirnya Habibie memutuskan untuk bekerja kepada salah satu perusahaan industri Jerman, sedangkan Ainun bekerja sebagai dokter anak. Mereka memiliki 2 buah hati.

Pada suatu hari, Habibie dipanggil oleh Kedutaan Besar Indonesia di Jerman yang menyampaikan bahwa saat itu Indonesia sedang giat-giatnya membangun dan persetujuan Habibie untuk membuat pesawat terbang di Indonesia akhirnya diterima. Habibie sangat bangga mendengar kabar tersebut dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia, tetapi ia juga mencemaskan Ainun yang harus ditinggal di Jerman. Akan tetapi, Ainun ikut serta untuk menemaninya pulang ke Indonesia. Ketika tengah mengerjakan proyek pembuatan pesawat terbang miliknya, Habibie disuap, tetapi ia menolaknya. Dan akhirnya pada tahun 1995, Habibie berhasil menyelesaikan proyek miliknya dan melaksanakan penerbangan pesawat terbang perdana miliknya disaksikan oleh Presiden Soeharto sendiri. Penerbangan perdana Habibie berhasil, dan Pemerintah Indonesia bersedia untuk bekerja sama dengan Habibie untuk mengembangkan industri pesawat terbang Indonesia.

Pada tahun 1998 pada saat Indonesia tengah dilanda krisis, Presiden Soeharto mengundurkan diri, dan Habibie terpilih menggantikan Soeharto sebagai Presiden Indonesia ke-3.Namun selama menjadi Presiden Habibie difitnah, jika dia pernah melakukan korupsi saat menjadi Menteri. Selama menjadi Presiden Habibie selalu fokus kepada pekerjaannya, dan tidak memikirkan dirinya, sehingga pada suatu saat ia dimarahi Ainun karena tidak menjaga kesehatannya. Karena konflik yang berkelajutan serta tidak diterimanya pertanggungjawabannya atas jajak pendapat kasus Timor Timur, Habibie akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden, dan memfokuskan prioritasnya kepada keluarganya.

Setelah mengundurkan diri sebagai Presiden, Habibie dan Ainun memilih untuk beribur di Jerman. Sepulang dari liburan, Ainun tiba-tiba mendadak sakit, dan setelah diperiksakan di dokter, ternyata ia menderita kanker ovarium stadium 3. Habibie sendiri kaget mendengar kabar tersebut, karena selama hidup bersama Ainun menyembunyikan hal tersebut darinya. Habibie akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jerman bersama Ainun untuk mengobati kankernya. Namun setelah beberapa kali operasi dan kemoterapi, Ainun tidak kunjung sembuh. Hingga akhirnya, Ainun meninggal. Habibie sangat sedih karena kehilangan istri yang dia cintai, namun tetap tabah mengadapi penderitaan tersebut.

Dari film ini, kita bisa mengambil sejumlah moral dan hikmah, seperti kita harus peduli terhadap orang yang kita cintai, kita harus tabah dalam menghadapi penderitaan, dan kita harus setia satu sama lain. Film ini juga sukses di pasaran, bahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga merekomendasikan film ini untuk ditonton setelah menyempatkan diri untuk menonton film ini.

1 comment:

  1. :o yah cukup lengkaplah~
    komen balik donk luzentium-movie.blogspot.com

    ReplyDelete